Pernahkah kita mengalami ketika sholat tiba-tiba muncul ide-ide cemerlang? Atau kita kita lupa menaruh barang dimana lalu pas sholat malah ingat?
Itu karena pada waktu sholat, gelombang pikiran kita berada pada gelombang Alfa. Gelombang alfa berada di frekuensi gelombang rileks yang memungkinkan kita tiba-tiba mendapatkan ide-ide baru.

Tentu saja bukan untuk tujuan itu kita melakukan sholat, dan tidak baik juga ketika sholat kita malah memikirkan urusan-urusan dunia. Tapi ya seperti itulah kinerja gelombang alfa, ketika kita berada di gelombang alfa, ide-ide itu datang tiba-tiba. Bukan disebabkan karena kita konsentrasi memikirkannya.
Seperti ilustrasi sholat tadi, kita tidak berniat memikirkan barang yang hilang atau solusi dari masalah yang sedang kita hadapi, namun pas sholat, jawaban-jawaban itu muncul. Karena dengan shalat gelombang kita terkondisikan pada gelombang alfa. Namun juga sebaliknya, terkadang kita melakukan sholat tapi tidak merasakan apa-apa, bisa jadi karena kita berada di gelombang lain ketika melakukan sholat.
Maka kita perlu mentrigger kemunculan gelombang alfa di setiap aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan ibadah mahdhah. Pengalaman saya, kita bisa mendapatkannya dalam kondisi ”breaktime” yang itu membuat hati dan pikiran kita rileks.
Gita Wirjawan dalam podcast-nya mengatakan bahwa beliau renang dalam seminggu sampai 3 kali. Karena dalam renang itu beliau berada dalam kondisi alfa. “Ketika saya menyelam dalam air, tiba-tiba muncul begitu saja ide-ide cemerlang itu.” begitu kata pak Gita.
Setiap orang punya pilihan masing-masing dan kecocokan dalam melakukan breaktime. Saya sendiri suka traveling karena pada keadaan itu kondisi otak saya sedang berada dalam kondisi alfa.
Ide-ide selalu datang bermunculan. Pada kondisi itu belajar rasanya enak sekali. Maka tempat favorit saya membaca adalah ketika berada di kabin pesawat atau ketika perjalanan dan nongkrong di resto kereta.
Kita perlu breaktime, seperti sepenggal lirik lagu Sang Penghibur, “Bukankah hidup adalah perhentian. Tak harus kencang terus berlari.”