Groan Zone

Salah satu tools yang sangat disukai oleh Jeff Bezos adalah Groan Zone. Groan Zone merupakan tools yang menuntun kita untuk bisa berpikir divergen dan konvergen. Berpikir meluas dan mengerucut. Divergent meluas, konvergen mengerucut

Dengan berpikir divergen kita bisa melihat sesuatu dari POV yang berbeda. Berpikir divergen juga membantu kita untuk melihat sisi blind spot yang biasanya tidak bisa kita lihat.

Berpikir divergen bisa kita lakukan dengan cara melihat, mempelajari, melakukan hal-hal yang baru, mengunjungi tempat baru, juga berinteraksi dengan orang-orang yang baru. Untuk mendapatkan perspektif yang baru. 

Jangan ngobrol dengan orang yang bicaranya cuma kekayaaan saja, tapi anda perlu juga ngobrol dengan orang-orang yang tidak mempedulikan kekayaan dalam hidupnya. Untuk mendapatkan perspektif yang baru dan menyeluruh. 

Jangan melulu bicara tentang bisnis sesekali perlu bicara tentang seni, tentang puisi sekalipun nampak tidak ada hubungannya sama sekali dengan bidang yang sedang anda tekuni. Jangan bicara marketing saja, kita juga perlu belajar melucu. Mengembangkan selera humor banyak manfaat yang bisa anda dapatkan dari hal tersebut.

 

Jangan bergaul sama orang-orang yang sukses saja, kita juga perlu akrab dengan orang-orang yang gagal. Orang-orang yang terhempas dari panggung kehidupan bagaimana mereka memandang hidup. Jangan baca cuma buku bisnis saja, kita juga perlu membaca komik, manga atau novel agar menemukan sesuatu yang lain yang bisa menguntungkan selain profit. 

Cobalah melukis, bermain teater, melakukan sesuatu yang belum pernah anda lakukan sebelumnya, seumur hidup anda. Jika anda pengen bungee jumping, ya cobalah. Kerugian apa yang akan anda dapatkan jika anda melakukannya? Jika seumur hidup anda belum pernah diving dan anda ingin sekali diving? Lakukan, selama itu anda mampu dan selama itu tidak melanggar syariat agama. 

Ya tentu saja, sebagai orang timur, ada batasan moral dalam kebebasan. 

Divergen merangsang otak anda untuk menemukan insight insight baru. Sebaliknya, konvergen itu mengerucut, merangkum dan menyimpulkan. Tentu saja anda boleh naik gunung turun gunung, menyelam, tapi untuk apa? Anda bukan seorang atlet panjat tebing. Anda bukan seorang atlet diving. Ada alasan kita melakukan semua itu. Nah konvergen melakukan tugas sisanya. 

Konvergen memeras semua proses divergen menjadi sebuah titik. Satu solusi. Satu terobosan. Sebuah aksi. 

Melalui proses berpikir Groan Zone ini, semakin hari kita akan merasa bodoh, tidak tahu apa-apa dan dengan perasaan dan kondisi semacam ini membuat kita kita akan selalu haus akan ilmu, ingin terus mencari tahu. Belajar terus dan belajar lagi. Kita tidak akan pernah puas, kita akan terus mencari jawaban. Karena kita tidak berhenti bertanya. 

Dan ini yang saya senangi, akumulasi perasaan itu akhirnya berimplikasi pada aspek psikologis secara mendalam yakni arogansi. Kita jadi tidak sombong dengan pengetahuan, apa yang kita tahu sebenarnya hanya sedikit saja. Tidak ada apa-apanya. Masih banyak yang tidak saya ketahui.

Dan bukankah memang seharusnya begitu? Ilmu pengetahuan membuat kita semakin merunduk bukannya semakin meninggi. Semakin rendah hati. Orang bilang ilmu padi. Semakin berisi semakin tunduk.  

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *