Apa Tolok Ukur Kesuksesan?

Pagi ini menemani anak perpisahan di SD Islam Khoirul Ummah Malang. Seperti biasa prestasinya juga biasa-biasa saja. Tidak ada yang spesial secara akademis.

Bagi sebagian orang tua, dan ini tidak salah, prestasi akademis adalah tolak ukur keberhasilan anak-anak di sekolah. Namun, masalahnya tidak semua anak juara. Karena tidak juara, apa mereka tidak berhasil? Apa anak-anak yang tidak memiliki prestasi sudah dipastikan sedemikian terpuruk kehidupannya?

Saya orang yang pertama kali berkata; tidak setuju. Menjadikan keberhasilan akademis satu-satunya standar dan jadi acuan utama, saya rasa tidak begitu relevan untuk dunia yang begitu dinamis saat ini. 

Setiap anak punya bakat masing-masing dan, sorry to say, prestasi akademis terlalu sempit jika menjadi standar keberhasilan bakat anak-anak itu seluas samudera. 

Ada anak yang pandai memasak, pandai berjualan, pandai mendesain, pandai membuat konten, pandai bergaul dan bersosialisasi, dan seterusnya dan sebagainya. Semua itu tidak bisa terekam di rapor akademis, padahal bisa jadi bakat itulah yang banyak dibutuhkan oleh dunia ke depannya. 

Namun demikian, sekali lagi kepandaian akademis juga merupakan keunggulan tersendiri. Saya sangat setuju. Maksud saya begini, bayangkan ketika ada 30 anak di dalam kelas, dan kemudian yang dianggap sukses hanyalah 3 anak dengan nilai tertinggi, lalu gimana dengan 27 anak yg lain? Apakah mereka gagal?

Bisa jadi, ke 27 anak tersebut malah yang mampu membuat perubahan untuk di dunia. Siapa tahu? Saya dengan yakin bisa bilang begini, karena tidak sedikit orang-orang hebat saat ini, orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang dianggap biasa saja di masa sekolah atau kuliah. 

Selain itu, ada satu hal penting bagi kita orang tua, terkhusus saya, bahwa sesungguhnya orang tua yang sukses adalah orang tua yang mendidik anaknya sehingga menjadi anak-anak yang sholeh dan solehah. Anak-anak yang tawadhu, penuh cinta mungkin bisa jadi tidak berprestasi di sekolah, tapi selalu menjadi penyejuk mata bagi orang tuanya. 

Ini standar kepastian kesuksesan yang harus kita upayakan dan doakan.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *