Ngobrol memang sebuah kenikmatan bahkan digambarkan bahwa orang yang mengghibahi (ngobrol kejelekan) temannya diibaratkan memakan daging saudaranya sendiri. Karena memang ada kenikmatan pada sebuah obrolan yang kadang tidak bisa dihentikan.
Saya termasuk yang menyukai obrolan dan suka mengobrol. Saya punya banyak teman untuk diajak ngobrol;
- Saya sangat menikmati obrolan pagi bersama Ibu Mulyani Dea sambil minum teh. Kami kalau bertemu malah jarang bahas marketing. Kami lebih suka bahas tentang “healing.” Ini healing beneran ya, tentang kontemplasi, tentang breaktime, tentang ikigai, dan akhir-akhir ini kita seru bahas tentang “bengong.”
- Saya sangat menikmati obrolan dengan bunda Zaida Aulia, tentang isi buku. Beliau rajin baca buku benar-benar pembelajar yang tangguh. Kita juga sangat senang membahas tentang empathy, bagaimana menggunakan kekuatan ini untuk berinovasi.
- Saya sangat menikmati obrolan dengan mbak Wiji Asih Setiawati. Kalau sama beliau sih biasanya sambil makan soto pagi. Kita ngobrol banyak tentang bisnis, tentang update perkembang dan potensi bisnis.
- Saya sangat menikmati obrolan bersama sahabat saya Hudiya Syariful Hakim. Orang yang sangat misterius dan filosofis. Saya suka menikmati istilah-istilah dan metafora-metafora yang digunakan dalam obrolan. Tentang perenungan hidup dan spiritualitas. Tentang pengalaman hidup dan hikmah.
- Saya sangat menikmati obrolan dengan pak Hadi Kuncoro. Kalau sudah ngobrol sama beliau, 3 jam berasa 30 menit. Mind Blowing, kontraksi, ngebul pokoknya otak dibuatnya. Beliau juga lebih seperti orang tua, banyak motivasi dan kebijaksanaan yang saya dapat dari beliau.
- Saya sangat menikmati obrolan bersama coach Imam Muhajirin Elfahmi . Setiap kata dan gesture tubuh beliau selalu menyemangati. Selalu membuat adrenalin meningkat. Selalu menularkan energi.
- Saya sangat menikmati obrolan dengan mas Wawan Saktiawan. Banyak inspirasi yang saya dapatkan dari beliau. Inspirasi tentang konten. Kata-kata bijak yang beliau sampaikan dan melekat sekali adalah “mas Aris, beli IPhone buat ngonten.”
- Kalau sama Sam Saiful Islam sih ga perlu banyak diceritakan. Hikmah terbesar saya adalah dapat informasi kuliner dari beliau. “Sam, resto yang enak disana apa?” Kalau pertanyaan ini saya lontarkan, pasti jawabannya detail sekali.
Ini kalau saya tuliskan semuanya bisa jadi satu buku tamu tersendiri. Masih banyak lagi daftar rekan-rekan yang tidak bisa saya ceritakan satu persatu.
Intinya obrolan itu adalah kenikmatan. Maka perhatikan dengan siapa kita ngobrol, dan hikmah apa yang kita dapatkan dari sana. Banyak orang yang tanpa sadar berubah jadi buruk karena obrolan yang buruk. Demikian juga tentunya obrolan baik akan membawa dampak kebaikan.
Cari “circle” obrolan yang membawa kebaikan. Puncaknya tentu adalah obrolan-obrolan yang mendatangkan keimanan. Kebaikan di dunia dan juga kebaikan di akhirat.
Rasulullah juga sangat menikmati obrolan bersama sahabat Salman Al farisi. Karena beliau adalah sahabat yang banyak pengalaman dan perjalanan menemukan jati diri.